サガ。

schadenfreude

/scha•den•freu•de/

(adj.)
pleasure derived by someone from another person's misfortune.

Birth Name: 黒宮 佐賀
Romanization: Kuromiya Saga
Place of Birth: Kyoto, Japan
Date of Birth: November 27th, 1992
Nationality: Japanese
Blood Type: A (+)
Height: 187 cm (6'13 ft.)
Weight: 74 kg (163.14 lbs)
Sex: Male
Sexual Orientation: Heterosexual
Occupation: Timekeeper from GREY TRIBE

#about him

1420 notes

INFJ
1. Introverted Intuition: Saga spends his time alone pondering and devising one master plan to everything he did.
2. Extraverted Feeling: Saga easily identifies other people’s weak spots and emotional vulnerabilities and knows how to manipulate them to his will.
3. Introverted Thinking: Saga wouldn’t be able to organized and make his plans become a reality without accessing his introverted thinking. He combines introverted intuition and thinking to strategize the perfect plan.
4. Extroverted Sensing: This is Saga’s inferior function; but it shows itself in his colorful, decked out appearance.

Additional Information
He live in his sister' shadow who favour child of his father. Making him jealous and craving the attention of his father.Saga feels deeply betrayed by dishonesty of his family, when his father told him that he is adopted child.Saga finally makes decision to show his dark side. The side that is tired of hiding behind what other people need or want, the side that has a bigger, unspoken plan, and the side that wants to slam doors, yell, get in to people’s faces and finally be “understood”.His appearance is like a nice guy, fun and entertaining. He knows how to have fun at party, a little bit flirty and friendly.

#not your typical good guy

1141 notes

Kelahiran? Tidak, ini permulaan yang buram.

Bencana gempa selalu mengguncang negara matahari terbit, tiap tahun menciptakan bangunan tahan gempa hingga teknologi sensor dan penanggulangan bencana selalu di-update oleh Pemerintah. Nyatanya tidak menandakan perubahan spesifik. Korban selalu berjatuhan termasuk seorang balita yang hanya bisa terduduk di luar tenda pengungsian, menatap bangunan yang roboh dan berharap siapapun menjelaskan apa yang terjadi padanya. Tapi tidak, mereka bungkam tiada yang mampu memberikan berita duka atau mencari perlindungan sebab sibuk mendahulukan kepentingan masing-masing. 

Hanya seorang pria berani bersimpuh di hadapannya, mengulurkan tangan dengan senyum sehangat senja.

"Saga, kau ingin pulang bersamaku?"

Setelah berhari-hari akhirnya ada yang memanggilnya dengan sebutan nama dan kenangan kecil itu terhapus begitu saja dari ingatan Saga Kuromiya.

Kenangan yang suatu saat nanti menghancurkan dunianya.


Remajanya yang gemilang, tapi bayang hitam selalu saja menutupi.

Bola itu akan meluncur dengan kecepatan yang melebihi waktu seharusnya, Saga mengeratkan pemukul dan bahunya menurun seraya mengayunkan kayu berwarna cokelat muda hingga terdengar bunyi.

Tung!

"TANGKAP BOLANYA!"

Saga menatap bola yang melambung tinggi dan bergerak semakin menjauh dari zona, sudut bibirnya terangkat dan ia berlari dengan santai diiringi teriakan riuh, mengelu-elukan namanya. Hanya dengan satu pukulan ia membawa kemenangan untuk tim juga sekolahnya. Saga, si jenius yang tak pernah sekalipun gagal mencetak homerun.

Hanya saja kemenangan itu tidak pernah membuat kedua manik ayahnya, Akihito (陽智) Kuromiya, berbinar-binar penuh kebanggaan seperti ayahnya menatap nilai-nilai rapot kakaknya atau menyalami ucapan selamat jika kakaknya memenangkan olimpiade. Tidak, Saga tidak pernah mendapatkan tatapan itu. Saga merasa lelah terus berada di bayangan kakaknya yang sialnya selalu merangkul Saga dan mengenalkan kepada siapapun bahwa ia adalah adik kesayangannya. Si nakal yang syukurnya selalu berada di peringkat 13 atau paling jelek 17 diantara 37 murid di kelas dan hanya mampu memberikan prestasi di dunia olahraga yang tak menarik minat sang ayah untuk memujinya.

"Saga-kun?"

Ibu, Harumi (春美) Kuromiya, menghampiri anak lanang satu-satunya dengan senyum hangat memeluk Saga yang pulang dengan seragam baseball penuh debu, berbisik memberi ucapan selamat dan menyematkan sebuah kecupan kasih sayang untuk Saga.

Saat ini, Saga mengobati rasa kecewa dengan kasih sayang ibu. Merasa cukup dengan kehadiran beliau. Meski kadang ia senang mengganggu kakaknya, Shiori (詩織) Kuromiya, ia masih berusaha menjadi seorang adik yang baik.


Kebenaran atau aku yang tak siap menerima kenyataan bila aku berbeda?

Saga mulai mengenal wanita di pertengahan sekolah menengah atas, membuatnya sedikit gelap mata. Bermain hingga tengah malam, menghabiskan banyak uang dan waktu di tempat karaoke atau ikut berpesta di tiap rumah kawannya. Saga benar-benar menjadi sosok yang sangat sibuk, menghadiri pesta tiap malam sampai nilainya terus merosot tajam dan kegiatan olahraga tak lagi mampu membantu Saga untuk bertahan di sekolah.

Saga mendapatkan sangsi skors karena sering absen (memilih membolos karena efek mabuk semalam).

Ayahnya murka.

Tak cukup duduk sila dengan memberi petuah, rotan adalah senjata ayahnya untuk memukul kaki Saga. Merasa benar, merasa muak, si naif Saga tak terima. Menumpahkan segala hal yang ia inginkan dari sang ayah. Balasannya? Pukulan. Darah segar mengalir dari bibir pecah Saga.

"Kali ini kau benar-benar membuktikan bahwa kau memang bukan darah dagingku!"

Bila kau pernah merasakan patah hati karena kekasih. Saga merasakan hatinya hancur (bukan lagi patah) ketika ayahnya meneriakkan hal itu tanpa menunjukkan belas kasih. Ia tidak pulang selama dua minggu, memilih mengasingkan diri di rumah nenek.

Singkat cerita, Saga kembali dan ia tidak mengungkit pertengkaran itu.

Saga kembali bersekolah, memilih menjadi seorang pendengar dan diam-diam memiliki ambisi besar. Merasa sah melakukan apa saja asalkan semua yang ia inginkan terwujud. Tak segan ia mengkhianati kawannya hanya untuk prestasi yang gemilang.


Hidupnya tidak selalu di bawah bayang hitam, tapi dia sendiri yang menyiptakan awan hitam di balik matahari.

Tampan, memiliki tubuh kuat, nilainya tidak buruk pula dan kehidupan bertemannya sangat baik. 

Saga definisi kesuksesan yang tak bisa dianggap remeh lagi oleh ayahnya. Tetap saja satu hingga dua hal membuat keduanya tak sepaham, tapi Saga adalah pemilik langkahnya sendiri. Suatu saat ayahnya akan tunduk padanya. Untuk saat ini ia merasa kehidupannya terkendali dan tak pernah keluar dari rencana. 

Selepas sekolah menengah atas, Saga mengikuti akademi Timekeeper di Jepang. Bertemu beberapa teman termasuk Calvin di masa penyeleksian juga Kenichi selama proses pembelajaran di akademi. 

Saat itu tahun terakhirnya di akademi, Saga bertemu dengan gadis; seumpama ia mengaku seorang keturunan Kaguya, Saga akan percaya. Kecantikannya membuat si lanang terhipnotis dan nyatanya petualangan Saga dalam bercinta tak membawanya ke pengalaman buruk. Perempuan bernamakan Kana berhasil dijaringnya, menjadi kekasihnya di kemudian tahun. 

Cintakah? 

Saga menganggap ini adalah petualangan baru, ada hal yang membuat Saga tertarik untuk menghabiskan waktu dengan Kana dan ia yakin ada satu pintu yang masih disimpan oleh Kana. Sesuatu yang membuat Saga ingin membukanya, tidak dengan cara kasar tapi menggunakan kasih sayang.


Venturis?

Kuromiya Saga dikenal menjadi salah satu Timekeeper terbaik di Tokyo. Prestasinya gemilang dan siapapun tidak akan percaya bila banyak kasus diselesaikan olehnya. Si Timekeeper muda yang terkenal akan ketampanan hingga kriminal perempuan akan bertekuk lutut padanya. Jangan lupakan bagaimana ia bisa menggunakan jurus maut dalam menggoda masyarakat saat penyuluhan program Timekeeper di beberapa daerah. 

Hal-hal tersebut membuat Saga dipindahtugaskan ke Venturis. Alasannya? Sederhana. Ia pernah mendatangi kota tersebut saat proses penyeleksian Timekeeper juga saat dinas satu tahun untuk program terbaru Timekeeper. Saga menawarkan diri pada mulanya hingga ketua tim menyetujuinya lebih cepat dari dugaan. 

Kepindahan Saga bukan karena satu alasan kecil tapi ia tahu niat terselubung kakaknya meninggalkan Jepang demi kebebasan serta kepindahan kekasihnya kesana. Saga juga mendengar kasus kriminal di kota tersebut menaik tajam ketimbang tahun-tahun lalu, dimana sisi ambisius Saga ikut naik.




But what the world fails to realise is a villain is just a victim whose story hasn't been told.




#better left unsaid

4325 notes

Kuromiya Shiori

黒宮、 詩織。

#older sister

873 notes


Kawaguchi Kana

川口、 華南。

#lover

918 notes


Hasegawa Kenichi

長谷川、 健一。

#best friend

1024 notes